WELCOME

Kamis, 15 Mei 2014

Facebook Tetapkan Tarif dan Syarat Sulit Iklan Videonya

Dengan satu miliar lebih pengguna di seluruh dunia, Facebook sudah siap masuk ke bisnis yang dijalani industri pertelevisian saat ini, yaitu iklan video. Jejaring terbesar di dunia itu telah menetapkan tarif iklan video yang cukup fantastis bagi pengiklan, yakni mencapai US$ 1 juta per hari.
Namun Facebook menegaskan, tidak begitu saja menerima sembarang pengiklan yang ingin memasarkan produknya di Facebook. Sejumlah brand diminta menyerahkan proposal terlebih dahulu ke tim kreatif Facebook sebagai dasar persetujuan penting.

Konsep iklan mesti diperlihatkan juga ke penonton agar mendapatkan rating iklan berdasarkan makna yang dibawa iklan tersebut dapat diketahui. Setelah itu, iklan pun bisa lolos tayang dan hadir di halaman Home penggunanya. Hanya saja, ada satu rintangan lagi yang mesti disetujui pengiklan. Tayangan video akan berlangsung tanpa suara. Ini dimaksudkan guna melindungi pengguna dari gangguan privasi.

Sayangnya, tidak semua pengiklan bisa menerima begitu saja terhadap syarat Facebook yang meniadakan suara pada layanan iklan videonya. Facebook berpotensi bisa kehilangan para pengiklan potensialnya. “Jika seandainya saya adalah sebuah brand dan siap membayar US$ 1 juta, maka saya ingin dapat mengontrol iklan yang saya pasang,” kata Zachary Treuhaft, direktur digital penyedia iklan di Grey, seperti dikutip dari Wall Street Journal. Belum ada informasi apapun terkait durasi iklan video per harinya itu.

Rich Silverstein, seorang pendiri biro iklan Silverstein & Partners pun juga turut mengkritik kebijakan iklan Facebook ini. Menurutnya, sulit bagi pengiklan untuk mendapatkan perhatian 1 miliar pengguna Facebook dari Video iklan tanpa suara.

Dirinya menjelaskan, iklan video Facebook membutuhkan tiga detik awal ketika iklan mulai tayang guna mendapat ‘daya tarik visual’ penonton. Sayangnya, jika dalam tiga detik itu, iklan video tidak memberikan sensasi pertamanya lewat suara, menurut Silverstein, “siapa yang akan memperhatikannya?”

Secara bisnis, syarat seperti ini cukup aneh memang. Facebook sendiri berharap iklan videonya bisa mendongkrak pendapatannya dari iklan digital. Namun di satu sisi, memberi peraturan yang membuat pengiklan pesimis akan dampak video iklan yang dihadirkannya. Sejumlah pengiklan saat ini masih tengah mengamati, efektivitas dari iklan video Facebook terlebih dahulu sebelum benar-benar membelinya.
Referensi : http://www.jagatreview.com/2014/05/facebook-tetapkan-tarif-dan-syarat-sulit-iklan-videonya/

Untuk Layar iPad, Apple Masih Miliki Ketergantungan kepada Samsung

Meski perseteruannya di meja hijau dan pasar smartphone sangat seru, namun baik Apple maupun Samsung sebetulnya masih merupakan partner yang berharga untuk masing-masing kedua pihak. Apple masih punya ketergantungan pada Samsung sebagai penyedia layar Apple iPad. Samsung mengapalkan 5,2 juta unit, atau 62 persen dari layar 9,7 inci (versi retina 2048x1536 piksel) yang digunakan Apple untuk produksi iPad di kuartal pertama tahun ini.

Selama kurun waktu Januari-Maret tersebut, LG Display turun menjadi peringkat kedua sebagai penyedia 38 persen layar iPad di kuartal 1 2014. Sebelumnya kompetitor senegara Samsung ini memproduksi 61 persen dari layar 9,7 inci retina yang digunakan Apple untuk iPad mereka.

Tidak hanya layar, Samsung juga menyediakan prosesor generasi selanjutnya untuk perangkat iOS, yakni chip A8. Manufaktur asal Taiwan, TSMC, sudah digadang-gadang menyediakan chip S8 untuk Apple, namun nyatanya jasa Samsung masih akan digunakan oleh Apple, meski pemrosesan 20nm yang diperlukan untuk produksi chip tersebut masih bermasalah.
Referensi : https://id.berita.yahoo.com/untuk-layar-ipad-apple-masih-miliki-ketergantungan-kepada-085959417.html

Kota Tangerang Terapkan Pengolahan Sampah CGC Sapu Jagat

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan Kota Tangerang mulai mengoperasikan inovasi teknologi pengolahan sampah CGC Sapu Jagat. Hal ini bekerjasama dengan Lembaga Riset Muda Indonesia.

CGC Sapu Jagat sendiri berkemampuan mereduksi sampah dengan kapasitas minimal 30 ton sampai 100 ton sampah sehari untuk setiap unitnya.

Selain itu, CGC Sapu Jagat tesebut merupakan teknologi ramah lingkungan yang dapat menghasilkan energi serta pengolahan sampah secara zero waste. Pun CGC Sapu Jagat mampu tidak menghasilkan polusi suara dan bau maupun kerusakan air dan tanah saat operasional kerjanya.

"Dengan penambahan alat konversi tertentu, alat ini mampu mendaur ulang sampah menjadi energi terbarukan berupa listrik sampai dengan 100 KWH hingga 1 MWH di setiap titiknya," ungkap Arief kepada Tribunnews.com, Selasa (13/5/2014).

Selain itu, menurut dia, alat ini memiliki keunggulan tidak menggunakan BBM untuk mengoperasikan, dapat dioperasikan di TPST, TPA, kawasan perumahan maupun pulau.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Tangerang, Ivan Yulianto, menjelaskan CGC adalah teknologi pengolahan sampah berbasis teknologi elektro plasma. Dengan suhu 1.000 hingga 8.000 celcius pada level 8, CGC mampu menghancurkan sampah dalam waktu satu jam.

"Bahan bakarnya adalah sampah itu sendiri. Begitu pula saat Pre-Heating untuk awal pembakaran, hanya menggunakan sampah," ujarnya.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Bina Lingkungan Dinas Kebersihan Pertamanan, M. Taufik Syahzaeni, kedepan, CGC ini akan diterapkan di setiap kecamatan. Tak lain ini ditujukan untuk mengakomodir timbulan sampah yang saat ini mencapai 1000 ton per hari. Karena itu, jelas dia, dibutuhkan 20 unit CGC dengan kapasitas 50 ton per harinya. 
Referensi : https://id.berita.yahoo.com/kota-tangerang-terapkan-pengolahan-sampah-cgc-sapu-jagat-164135146.html

Jokowi For President

Setelah mendeklarasikan diri sebagai capres PDIP, nama Joko Widodo tak hanya melesat di tanah air, tapi juga dunia internasional. Sejumlah media asing ramai melaporkan penetapan Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Jokowi itu sebagai capres PDIP.

Majalah terkemuka Amerika Serikat, TIME menuliskan pencapresan Jokowi lewat artikel bertajuk "Indonesia’s Most Popular Politician Joins Presidential Race" (Politisi Paling Populer Indonesia Maju Sebagai Capres).

Dijelaskan bahwa partai oposisi besar Indonesia memilih Jokowi Widodo, Gubernur Jakarta yang sangat terkenal, untuk maju sebagai capres. Baru sekitar satu tahun di bekerja kantor gubernur, Jokowi memiliki peluang menang telak pada Pilpres 2014.

"Jokowi sejauh ini punya citra yang baik, tak ternoda oleh korupsi. Jika ia dapat menjaga reputasinya hingga 9 Juli, maka ia diprediksi bisa menang dalam pemungutan suara," tulis TIME, Jumat (14/3/2014).

Reuters juga melaporkan pencapresan Jokowi lewat berita berjudul "Indonesian opposition party nominates Jakarta governor Jokowi for president" (Partai Oposisi Indonesia mencalonkan Gubernur Jokowi sebagai presiden). Disebutkan media terkemuka Inggris tersebut bahwa hasil jajak pendapat menunjukkan Jokowi berada di posisi terdepan sebagai capres yang paling potensial memenangkan Pilpres 2014.

"Hanya dalam waktu setahun sebagai Gubernur Ibukota Jakarta, popularitasnya semakin memuncak, lurus ke depan," tulis Reuters.

Artikel lain berjudul "Joko Widodo to run for presidency in Indonesia" (Joko Widodo maju sebagai kandidat presiden di Indonesia) dimuat media Australia, Sydney Morning Herald.

Dipaparkan bahwa, dengan dipilihnya Jokowi sebagai capres, maka menunjukkan bahwa Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri melepas ambisinya untuk maju kembali sebagai presiden.

"Dengan membaca bismillah, saya siap maju sebagai capres," kata Jokowi sambil mencium Sang Saka Merah Putih, yang ditulis Sydney Morning Herald.

Channel News Asia dari Singapura juga melaporkan pencapresan Jokowi dengan berita bertajuk "Jakarta governor nominated for Indonesia presidency" (Gubernur Jakarta dinominasikan sebagai capres Indonesia).

"Widodo dinilai sebagai angin segar di antara calon lain yang pernah mencalonkan diri dan mulai terkenal sebelum era demokrasi, juga punya hubungan dengan militer," papar Channel News Asia. (Raden Trimutia Hatta)
Referensi : http://news.liputan6.com/read/2023012/jokowi-capres-disorot-dunia

Euforia Piala Dunia

Hitung mundur menuju pagelaran FIFA World 2014 di Brazil sudah kian menyusut. Tak terasa sudah masuk minggu kedua di bulan Desember, dan sebentar lagi kita sudah memasuki tahun 2014. Tahun yang bagi pecinta sepakbola adalah tahunnya euforia bola mania di seluruh dunia karena adanya ajang empat tahunan ini.Memang tak dapat dipungkiri bahwasanya angan kita sangat jauh bila mengharapkan Indonesia bisa masuk menjadi peserta Piala Dunia, apalagi zona Asia yang sebelumnya dikuasai raksasa seperti Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Arab Saudi, kini bertambah Australia yang memutuskan pindah ke zona Asia yang dinilai lebih kompetitif daripada zona Ocenia. Tak pelak, jatah 4 wakil langsung zona Asia dan 1 jatah play-off kini semakin kompetitif diperebutkan.

Pada Piala Dunia 2014, Asia menempatkan 4 wakil untuk mengikuti turnamen sepakbola ter-akbar di jagat ini. Keempat negarara tersebut adalah : Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Iran. Jordania yang sebelumnya mendapat kesempatan play-off melawan peringkat 5 zona Amerika Latin, akhirnya harus memupus harapan tampil di Piala Dunia 2014 setelah disingkirkan oleh Uruguay.

Pembagian group, Australia berada di Group B yang bisa dibilang berat karena satu group dengan juara bertahan, Spanyol.Sedangkan Jepang yang tergabung dalam Group C, secara teknis keempat negara yang tergabung punya kans lolos, meski Kolombia yang lebih diunggulkan. Iran yang tergabung di Group F harus berjibaku dengan Tim Tango yang mempunyai track record yang lebihcemerlang di Piala Dunia dengan menyandang 2x juara dunia. Di Group H, Korea Selatan harus menghadapi tim kuat Russia.

Piala Dunia di Mata Indonesia

Dalam bahasa klise, Indonesia mungkin memang benar adalah bukan negeri sepakbola, melainkan negeri suporter sepakbola.Dari ujung perkotaan hingga pelosok pedesaan seakan tak ada hentinya orang membicarakan Piala Dunia. Stasiun televisi dan radio sibuk membuat acara nonton bareng. Berbagai komunitas juga ikut ambil bagian ingin mengadakan nonton bareng. Bahkan, tak menampik kemungkinan nanti di Istana Cikeas pun diadakan nonton bareng. Semuanya larut dalam satu euforia Piala Dunia, tak memandang pria atau wanita, kaya atau miskin, tua atau muda, pejabat atau rakyat.

Dampak negatif yang ditimbulkan biasanya tak jauh-jauh dari kata “kesiangan” dan “ngantuk” karena begadang menyaksikan pertandingan. Tentu hal ini dapat merugikan diri sendiri maupun produktifitas di tempat kerja atau produktifitas di tempat belajar bagi yang masih sekolah/kuliah. Namun tuan rumah perhelatan akbar tahun ini adalah negara Brazil, dengan perkiraan waktu banyak pertandingan yang dilangsungkan pada pagi hari antara pukul 5-7 WIB, tentu merupakan waktu yang mungkin kurang pas bila diadakan acara nonton bareng, mengingat pagi harinya adalah sudah merupakan jam beraktifitas.

Lantas bagaimana menyiasatinya? Membolos sekolah atau kerja hanya demi menonton tayangan langsung, bukanlah solusi yang dianjurkan bagi para gila bola. Solusi paling pas dan masuk akal yang mungkin jadi pilihan banyak orang adalah dengan memanfaatkan smartphone Android yang kita punya. Bila pertandingan dilangsungkan bertepatan dengan saat kita berangkat beraktifitas dan kebetulan kita naik kendaraan umum, kita bisa memanfaatkan live streaming via smartphone Android kita dengan banyak pilihan situs yang bisa kita dapat. Bagi yang muslim, bila bulan puasa tiba, setelah tarawih dan atau tadarus, bisa langsung memanfaatkan waktu untuk beristirahat agar kondisi setelah sahur tetap terjaga. Kalaupun toh tak bisa menyaksikan live streaming di sembarang tempat, kita bisa menyimak update terbaru dari pertandingan melalui aplikasi LiveScore yang telah kita pasang di smartphone Android kita. Tidak semua pertandingan kita anggap seru dan wajib kita tonton bukan? Untuk itu, pandai-pandai diri kita memperhatikan jadwal agar dapat memilih pertandingan mana yang sebaiknya kita utamakan untuk disaksikan. Mulai dari memperhatikan jadwal tim favorit, pertandingan big-match, dan pertandingan yang menentukan. Jangan sampai hobi kita sebagai pecinta tayangan sepakbola berkualitas kelas dunia sampai merusak harmonisasi di tempat kerja atau tempat belajar.

Referensi : http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/12/19/euforia-menyambut-world-cup-2014-619797.html

Suasana Pileg di TPS Saya


Pada tanggal 9 April 2014 seluruh indonesia mengadakan pemilihan legislatif, bila kita melihat suasana di TPS masing - masing tentu akan berbeda - beda. Disini saya akan menceritakan bagaimana suasana TPS di tempat saya.

Pagi sekitar jam 9 saya baru selesai mandi, untuk dapat ke tempat TPS saya lumayan dekat dari rumah. Ini merupakan pencoblosan yang pertama buat saya karena tahun sebelumnya itu belum cukup umur untuk memilih legislatih di indonesia. Sebelum berangkat saya menunggu di rumah terlebih dahulu untuk bareng sama beberapa teman di rumah untuk menuju TPS. Ketika itu terdengar suara dari arah TPS yang dimana panitia menginfokan suasana di TPS tersebut, ternyata yang di infokan di TPS tersebut masih sepi, mungkin saya kira masyarakat di sekitar saya itu belum siap - siap untuk ke tempat TPS. Akhirnya setelah beberapa menit teman - teman saya datang dan langsung jalan ke tempat TPS untuk pertama kalinya mencoblos. Setibanya di TPS ternyata benar suasana di TPS saya itu kurang begitu ramai padahal sudah jm 11 siang belum banyak yang bermunculan di TPS tersebut. Setelah saya tanya sama panitia di situ memang masyarakat tidak begitu antusias atas partisipasinya terhadap pileg tersebut. Berbeda yang saya lihat di televisi yang begitu ramai dan meriah sekali.

Begitulah suasana pada TPS saya untuk pileg pada tanggal 9 April 2014, mungkin di TPS kalian berbeda suasanaya.

Senin, 12 Mei 2014

Augmented Reality

Secara umum, Augmented Reality (AR) adalah penggabungan antara objek virtual dengan objek nyata. Sebagai contoh, adalah saat stasiun televisi,menyiarkan pertandingan sepak bola, terdapat objek virtual, tentang skor pertandingan yang sedang berlangsung.Menurut Ronald Azuma pada tahun 1997, Augmented Reality adalah menggabungkan dunia nyata dan virtual, bersifat interaktif secara real time, dan merupakan animasi 3D. Sejarah tentang Augmented Reality dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan memapatenkan sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau. Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display yang dia claim adalah, jendela ke dunia virtual.

Tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk pertama kalinya. Tahun 1989, Jaron Lanier, memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya, Tahun 1992 mengembangkan Augmented Reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem AR, yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs, dan menunjukan manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan dorée Seligmann, memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan PrototypeAR.

Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH, pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas, mengembangkan ARQuake, sebuah Mobile Game AR yang ditunjukan di International Symposium on Wearable Computers.

Pada tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi AR, tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform Android. Tahun 2010, Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.

Bidang-bidang yang pernah menerapkan teknologi Augmented Reality adalah:

 Kedokteran (Medical): Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia kedokteran, seperti misanya, untuk simulasi operasi, simulasi pembuatan vaksin virus, dll. Untuk itu, bidang kedokteran menerapkan Augmented Reality pada visualisasi penelitian mereka.
    Hiburan (Entertainment): Dunia hiburan membutuhkan Augmented Reality sebagai penunjang efek-efek yang akan dihasilkan oleh hiburan tersebut. Sebagai contoh, ketika sesorang wartawan cuaca memperkirakan ramalan cuaca, dia berdiri di depan layar hijau atau biru, kemudian dengan teknologi augmented reality, layar hijau atau biru tersebut berubah menjadi gambar animasi tentang cuaca tersebut, sehingga seolah-olah wartawan tersebut, masuk ke dalam animasi tersebut.
    Latihan Militer (Military Training): Militer telah menerapkan Augmented Reality pada latihan tempur mereka. Sebagai contoh, militer menggunakan Augmented Reality untuk membuat sebuah permainan perang, dimana prajurit akan masuk kedalam dunia game tersebut, dan seolah-olah seperti melakukan perang sesungguhnya.
    Engineering Design: Seorang engineering design membutuhkan Augmented Reality untuk menampilkan hasil design mereka secara nyata terhadap klien. Dengan Augmented Reality klien akan tahu, tentang spesifikasi yang lebih detail tentang desain mereka.
    Robotics dan Telerobotics: Dalam bidang robotika, seorang operator robot, mengunnakan pengendari pencitraan visual dalam mengendalikan robot itu. Jadi, penerapan Augmented Reality dibutuhkan di dunia robot.
    Consumer Design: Virtual reality telah digunakan dalam mempromsikan produk. Sebagai contoh, seorang pengembang menggunkan brosur virtual untuk memberikan informasi yang lengkap secara 3D, sehingga pelanggan dapat mengetahui secara jelas, produk yang ditawarkan. (Anggriyadi,2012)

    Di Indonesia sendiri, terdapat perusahaan MonsterAR yang telah mampu menggunakan dan mengembangkan teknologi ini, anda dapat melihat di website nya http://monsterar.net, Augmented Reality yang dapat dikembangkan mencakup Mobile Application, Augmented Reality Games maupun Augmented Reality Event.

Referensi : http://augmentedrealityindonesia.com/

Cloud Computing

 Cloud Computing? pasti banyak dari para pembaca yang sudah sering dengar kata tersebut, atau jika belum pernah dengar, mungkin pernah dengar istilah dalam bahasa Indonesia-nya, yaitu komputasi awan . Ada banyak sudut pandang untuk menjelaskan apa itu Cloud Computing, Wikipedia sendiri menjelaskan Cloud Computing . Mungkin bagi orang awam, ketika baca penjelasan tersebut masih belum jelas. Untuk itu, saya akan coba menjelaskan-nya dengan bahasa yang lebih mudah dengan analogi dibawah ini.

Tentu kita semua adalah para pemakai listrik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu mendirikan infrastruktur pembangkit listrik sendiri kan? yang perlu kita lakukan adalah mendaftar ke PLN, dan kita tinggal bayar biaya listrik berdasarkan jumlah penggunaan kita tiap bulan. Saat kita butuh daya tambahan karena suatu tujuan khusus (misal-nya kita ada acara nikahan), kita tinggal bilang ke PLN untuk tambah daya, dan suatu saat nanti ketika ingin turun daya lagi, kita tinggal bilang juga ke PLN. Bisa dikatakan penambahan daya listrik ini sifat-nya elastis dan (harus-nya) bisa dilakukan segera
.
Ketika memakai layanan listrik dari PLN, kita tidak perlu pusing untuk memikirkan bagaimana PLN memenuhi kebutuhan listrik kita, bagaimana ketika mereka ada kerusakan alat, bagaimana proses perawatan alat-alat tersebut, dsb. Inti-nya kita cukup tahu bahwa kita bisa menikmati listrik dan berkewajiban membayar biaya tersebut tiap bulan, sedangkan PLN sendiri berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan kita berdasarkan level layanan mereka.
Nah, analogi PLN diatas, adalah sedikit gambaran Cloud Computing, dimana Cloud Computing ini bertugas untuk memberikan layanan dan kita adalah user/pemakai dari layanan tersebut. Kita tidak perlu pusing memikirkan bagaimana mereka (penyedia layananan Cloud Computing) menyedikan layanan tersebut, yang penting mereka bisa memberikan standar layanan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Untuk biaya layanan kita tinggal bayar berdasarkan pemakaian. Saat kita butuh tambahan layanan, kita bisa meminta segera penambahan layanan tersebut, dan juga sebalik-nya (Elastis)
Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:

    Software as a Service (SaaS)
    Platform as a Service (PaaS)
    Infrastructure as a Service (IaaS)

Dibawah ini kita bahas, masing-masing jenis layanan diatas:

    Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain.  Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
    Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure,  bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
    Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), Telkomcloud, BizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.