WELCOME

Selasa, 09 Juli 2013

Manajemen Branding



MANAJEMEN BRANDING

Berbagi penjelasan sedikit tentang pengertian BRAND. Brand dapat disebut “pelabelan’. Brand dapat membantu penjualan. Brand berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk atau layanan, yang diyakini tidak saja dapat memenuhi kebutuhan mereka, tetapi dengan memberikan kepuasan yang lebih baik dan terjamin. Istilah brand muncul ketika persaingan produk semakin tajam dan menyebabkan perlunya penguatan peran label untuk mengelompokkan produk dan layanan yang dimiliki dalam satu kesatuan guna membedakan produk itu dengan produk pesaing. Salah satu upaya perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar dan memperkuat produk dan layanan adalah melakukan branding. Istilah ini cukup popular di kalangan pemasaran karena memberikan efek besar terhadap peningkatan penjualan. Bahkan demi mempertahankan pangsa pasarnya beberapa perusahaan bahkan rela menggelontorkan dana yang tidak sedikit hanya demi menanamkan brand yang kuat di mata masyarakat. Karena memiliki kaitan yang sangat erat dengan aspek finansial maka kemudian istilah merek ini disebut dengan brand equity yaitu Net Present Value(NPV) dari aliran kas masa datang yang dihasilkan oleh suatu merek. Dengan kata lain,brand equity dihitung berdasarkan nilai inkremental di atas nilai yang diperoleh produk atau layanan tanpa merek (unbranded product).

Dalam ilmu akuntansi keuangan merek merupakan aktiva tak berwujud, merek dibangun oleh banyak faktor dan dikomunikasikan melalui iklan dan promosi. Shimp (1997) dalam bukunya Advertising, Promotion, and Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications mengatakan bahwa komunikasi pemasaran (iklan dan promosi) merupakan faktor yang sangat penting untuk membangun merek yang positif. Biaya iklan dan promosi adalah proxy dari merek tersebut. Itulah yang menyebabkan perusahaan rela mengeluarkan anggaran untuk iklan dan promosi yang jumlahnya sangat besar hanya untuk mempertahankan merek yang positif.
Ekuitas merek ini didapat dari posisi pasar strategik merek bersangkutan danconsumer trust terhadap merek tersebut. Trust ini yang kemudian menciptakan jalinan relasi antara merek dan pelanggan sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi risiko pembelian dan mendorong terciptanya preferensi merek, loyalitas merek, dan kesediaan untuk mempertimbangkan produk baru yang ditawarkan perusahaan dengan nama merek yang sama di kemudian hari.

Pada suatu kesempatan sharing session dengan Vice President Telkomsel Area 2 Jabotabek Jabar – Bpk. Irwin Sakti – Beliau mengatakan bahwa Brand memiliki peran penting dalam menjalankan bisnis telekomunikasi nirkabel ini. Ada banyak warna (brand) yang ditawarkan oleh para pemain dalam bisnis ini, ada merah, kuning, biru, hitam, dan warna warni pendatang baru. Tanpa pengaruh brand yang kuat maka pelanggan yang hendak menggunakan layanan Telkomsel akan mudah terpengaruh oleh brand dari pemain lain. Maka dari itu disinilah peran para pemasar untuk menjaga agar warna merah tetap menjadi warna pertama yang dipikirkan pelanggan. Pernyatan beliau ini merupakan penegasan nyata bahwa dengan brand yang mengakar kuat maka bisnis ini bisa tumbuh besar sampai saat ini.

Branding adalah aspek terpenting dalam segala jenis bisnis, besar atau kecil, retail atau bisnis ke bisnis. Sebuah brand yang efektif akan memberikan peningkatan daya saing di pasar. Tetapi apa sebenarnya makna dari “branding” itu? Bagaimana dampaknya untuk usaha kecil seperti yang anda miliki? Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba, pemanufaktur maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal maupun global. Riset brand selama ini masih didominasi sektor consumer markets, terutama dalam kaitannya dengan produk fisik seperti barang. Namun demikian literature merek mulai berkembang pula untuk sektor pemasaran jasa, pemasaran bisnis dan pemasaran online. Bidang kajiannyapun sangat beragam, mulai dari sejarah manajemen merek, brand origin, brand pioneership dan brand name strategy hinggabrand equity, brand extension, brand loyalty, dan global branding.

Branding basics
Sederhana saja, anggaplah brand adalah janji anda kepada pelanggan anda. Hal ini akan menceritakan kepada mereka apa yang bisa mereka harapkan dari produk dan layanan anda, dan ini akan membedakan layanan anda dari yang ditawarkan oleh para pesaing anda.
Brand anda dibentuk dari siapa anda sebenarnya, siapa yang anda inginkan, dan siapa orang yang ingin anda terima. Apakah anda sudah cukup inovatif dalam industri anda, atau telah memiliki pengalaman, atau cukup tangguh?
Apakah produk anda memerlukan biaya yang besar – berkualitas tinggi, atau berbiaya rendah – memiliki nilai yang tinggi? Anda tidak bisa menjadi keduanya, dan anda tidak akan bisa menjadi semua hal untuk semua orang. Siapa diri anda seharusnya berdasarkan kepada beberapa pengembangan terhadap pelanggan yang menjadi target anda dan yang anda perlukan. Pondasi untuk brand anda adalah logo.
Situs web, dan bahan promosi anda, semuanya harus terintegrasi dengan logo anda, dan berkomunikasi dengan brand anda.

Brand strategy
Strategi brand anda adalah bagaimana, apa, dimana, kapan, dan untuk siapa anda merencanakan melakukan komunikasi dan mengirimkan pesan brand anda. Di mana anda melakukan iklan adalah bagian dari strategi brand anda. Distribusi kanal anda adalah bagian dari strategi brand . Dan apa yang anda komunikasikan secara visual dan secara verbal adalah bagian dari strategi brand anda juga.

Brand equity
Konsistensi, adalah strategi branding yang akan menghasilkan modal brand yang kuat, yang berarti akan “memiliki nilai tambah” untuk produk atau layanan anda, sehingga memungkinkan anda untuk mengenakan tagihan lebih banyak untuk brand anda, daripada produk yang tidak memiliki brand.
Contoh yang paling nyata adalah Coke vs soda biasa. Karena Coca-cola telah membangun kekuatan modal brand yang hebat, maka dia bisa mengenakan harga yang lebih tinggi untuk produknya.
“Nilai tambah” ini berada di dalam ekuitas brand tersebut yang berupa bentuk penerimaan terhadap kualitas atau keterlibatan emosional. Misalnya, Nike selalu menggambarkan produknya dengan atlet terkenal, berharap para pelanggannya akan merasakan keterlibatan emosi seperti atlet dengan produk tersebut. Ini bukan hanya bentuk dan kelebihan dari sepatu itu saja yang membuatnya terjual.

Defining your brand
Menentukan brand anda adalah seperti petualangan untuk mencari jati diri perusahaan. Ini bisa sulit, memerlukan waktu dan tidak nyaman. Ini sangat memerlukan jawaban terhadap beberapa pertanyaan berikut ini:
• Apakah misi untuk perusahaan anda?
• Apakah manfaat dan fitur dari produk/layanan anda?
• Apakah yang dipikirkan oleh pelanggan dan prospek anda tentang perusahaan anda?
• Kualitas seperti apa yang ingin anda tampilkan untuk perusahaan anda?
Lakukan penelitian. Pelajari keperluan, kebiasaan, dan hasrat dari pelanggan yang sudah ada dan calon pelanggan anda. Jangan hanya mengandalkan terhadap apa yang anda pikirkan tentang pikiran mereka. Ketahuilah apa yang mereka pikirkan. Karena menentukan brand anda dan mengembangkan strategi brand adalah rumit, pertimbangkan bantuan dari grup penasihat bisnis kecil yang non profit atau U.S. Small Business Development Center.

Sekali anda menentukan brand anda, bagaimana cara anda membawanya keluar? Berikut ini beberapa hal yang sederhana, berupa tip yang sudah teruji :
• Dapatkan logo yang bagus. Letakkan di semua tempat.

• Tulislah pesan brand anda. Apakah kunci dari pesan brand anda? Setiap pegawai harus peduli terhadap atribut brand anda.

• Integrasikan brand anda. Branding juga meliputi bagaimana anda menjawab telepon anda, apa yang anda ucapkan saat melakukan penjualan di telepon, tanda tangan email anda, dan semuanya

• Ciptakan “suara” untuk perusahaan anda yang mencerminkan brand anda. Suara itu harus diterapkan di semua komunikasi tertulis dan di dalam gambar visual untuk semua bahan, baik online atau offline. Apakah brand anda bersahabat? Konvensional. Apakah mewah? Berusahalah lebih formal. Anda akan mendapatkan inti sarinya.

• Ciptakan tagline. Tulislah yang mudah diingat, penuh makna, dan pernyataan singkat yang menunjukkan inti sari dari brand anda.

• Rancanglah template, dan buatlah standar brand untuk bahan pemasaran. Pergunakan skema warna, logo,
penempatan, dan penampilan secara keseluruhan. Anda tidak harus terlalu mencolok, cukup dengan konsisten saja.

• Jujurlah tentang brand anda. Pelanggan tidak akan kembali kepada anda, jika anda menampilkan milik orang lain, atau jika anda tidak memenuhi janji brand anda.

• Konsisten. Saya menempatkan ini di bagian terakhir karena ini melibatkan semua hal di atas. Ini adalah tip yang paling penting yang bisa saya berikan untuk anda.


Brand Campaign
Branding adalah istilah lain dari kegiatan manajemen kampanye produk dan layanan. Kesuksesan yang diraih oleh kampanye ini didasarkan pada kemampuan tim pemasaran dalam menentukan strategi promosi dan distribusi produk secara simultan. Artinya proses branding merupakan hasil kerjasama yang kompak antara semua bagian terkait, misalnya dalam industri telekomunikasi ini antara team marketing dengan dealer management atau dengan department support.
Dalam prakteknya kampanye branding yang terjadi di Indonesia terjadi dengan begitu frontalnya dan menghabiskan dana dan upaya-upaya extra. Setidaknya ada dua sektor yang menjadi lahan basah dalam persaingan branding di Indonesia ini yaitu industri rokok dan industri telekomunikasi. Dan ini juga terjadi di banyak negara lain seperti yang saya lihat langsung di Malaysia dan Thailand. Karena besarnya dana yang digelontorkan perusahaan-perusahaan itu maka tak jarang perusahaan membutuhkancapital expenditure yang menempati porsi yang sangat besar dalam anggaran belanja perusahaan, meskipun besarnya biaya untuk mempertahankan brand tersebut tidak dapat diukur manfaatnya secara langsung pada masa biaya itu dikeluarkan, manfaatnya bisa dirasakan tahun depan atau beberapa tahun yang akan datang.

Bila kita amati fenomena branding pada industri telekomunikasi sekarang ini kita pun bahkan menggelengkan kepala sendiri. Cara-cara beriklan baik di media cetak dan elektronik maupun di lokasi umum bahkan sudah tidak mengedepankan etika bisnis yang sehat lagi hanya demi mengejar tambahan net add dan revenue. Beberapa operator lupa bahwa selain brand yang melekat dari produk yang ditawarkan mereka ada satu lagi brand yang juga melekat erat dengan perusahaan yaitu brand imageperusahaan. Alhasil yang terjadi adalah image perusahaan di mata masyarakat turun drastis karena produk atau layanan yang ditawarkannya ternyata mengecewakan pelanggan.
Praktek nyata dapat kita lihat ditingkat operasional, rekan-rekan sales dan pemasar atau bagian brand harus kerja ekstra hanya untuk mempertahankan spanduk/layar toko/umbul-umbul atau media promosi lainnya tetap terpasang ditempatnya keesokan harinya. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa persaingan yang terjadi sudah seperti hukum rimba – siapa yang kuat dia yang menang, hari ini dipasang, belum tentu besok masih ada, atau bahkan sejam kemudianpun belum tentu ada, karena pesaing sudah mengendusnya secara diam-diam. Itulah makanya brand management tidak bisa berjalan dengan baik tanpa strategi yang tepat seperti yang dikatakan  Keller KL (2003) dalam bukunya Strategic Brand Management: Building, Measuring, And Managing Brand Equity.

Beberapa operator bahkan sudah mengalihkan arena branding mereka tidak sekedar di outlet atau jalan lintas lagi, tetapi juga merambah pada tempat umum, tempat hiburan bahkan tempat privat seperti sekolah dan rumah ibadah. Area yang masih sangat eksotis untuk digarap sebenarnya masih banyak, contohnya yaitu komunitas pelanggan, seperti fans club, komunitas hobbi, olah raga, arisan, dll. Hal yang sederhana namun sangat mempesona sebenarnya juga dapat kita lakukan seperti kekaguman saya pada tulisan raksasa Telkomsel yang ada di Batam, namun kali ini kita bisa membuatnya di Puncak – Bogor, Bukit Tinggi, Manado, atau Berastagi – Medan.

Riset Brand Management
Publikasi Equity Research Danareksa yang dirilis pada bulan Januari 2008 mengatakan bahwa Perusahaan sektor telekomunikasi di Indonesia telah memasuki era baru persaingan iklan dan promosi, setiap operator mengklaim dirinya memiliki tariff paling murah. Dibalik kampanye merek yang menggeliat itu ternyata aspek keuanganlah yang sangat terpengaruh olehnya. Hal yang paling berpengaruh adalah pendapatan, struktur tariff yang baru dan besarnya biaya iklan dan promosi atas tariff tersebut adalah cara operator untuk menarik pelanggan baru dan juga pada saat yang bersamaan mempertahankan pelanggan existing. Menurut Danareksa market leader seperti Telkomsel lah yang diuntungkan karena kualitas dan coverage-nya telah unggul terlebih dahulu.
Beberapa lembaga riset secara continue juga melakukan suvey top brand, indikator penilaiannya bisanya menggunakan alat ukur luas pengenalan masyarakat terhadap brand tersebut (mind share & market share) dan loyalitas pelangan untuk tetap menggunakan brand tersebut (commitment share). Hasil survey ini bagi sebagian kalangan dianggap sebagai alat ukur yang tepat untuk menentukan positioning suatu produk di pasaran. Dan bersyukur Telkomsel meraih predikat Outstanding Achievement sebagai merek terbaik pada ajang penghargaan bergengsi Top Brand Award 2008, Predikat tersebut diperoleh berkat keberhasilannya mempertahankan simPATI dan kartu Halo sebagai kartu pilihan utama selama sembilan tahun berturut-turut, dari tahun 2000 sampai 2008.
Beberapa survey top brand yang dirilis lembaga lainnya terkadang juga membingungkan, karena pemenangnya justru brand milik competitor yang lain. Terkadang pula kita meragukan kualitas survey-surveyan itu karena kemungkinan terselip kepentingan para pemilik brand tersebut. Namun meskipun begitu cara-cara survey seperti itu bagi sebagian besar kalangan masih dianggap cara yang paling tepat mengukur ketenaran suatu produk di mata masyarakat.
Beberapa hasil riset tersebut dan kenyataan di lapangan merupakan wujud kerja keras management bersama seluruh karyawan. Kedepan tantangan akan semakin besar, cobaan akan semakin banyak menerpa, bisnis telekomunikasi maupun bisnis dalam sector apapaun akan beranjak pada fase persaingan yang lebih sengit lagi. Tugas para pemasar harus siap siaga dan terus mempertahankan agar warnanya tetap berkibar dan berjaya.

MANAJEMEN CITRA
Dalam perspektif perusahaan, di mana keberlanjutan dimaksud merupakan suatu program sebagai dampak dari usaha-usaha yang telah dirintis, berdasarkan konsep kemitraan dan rekanan dari masing-masing stakeholders. Ada lima elemen sehingga konsep keberlanjutan menjadi penting, di antaranya adalah ; (1) ketersediaan dana, (2) misi lingkungan (3) tanggung jawab sosial, (4) terimplementasi dalam kebijakan (masyarakat, korporat, dan pemerintah), (5) mempunyai nilai keuntungan (Idris, 2005)
Written material. Organisasi secara ekstensif menggunakan material tertulis untuk berkomunikasi dengan publick. Laporan tahunan, catalog, majalah karyawan, majalah alumni, poster,  pamplet,merupakan peralatan material yang sering digunakan. Para pelaksana hubungan masyarakat karus mempertimbangkan fungsi, estetika, dan biaya masing-masing material di atas.

Audiovisual Material and Software.  Pada masa lalu, organisasi membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan mengirim brosur keberbagai kelompok masyarakat untuk menyebarkan informasi. Pada saat ini ,telah memungkinkan dibuat material audiovisual dengan menggunakan  compact disk agar prersentasi lebih efektif dan menarik.

Institutional-Identity Media. Dalam masyarakat yang kompetisinya tinggi, organisasi harus bersaing untuk mendapatkan perhatian publik. Setiap organisasi seharusnya menciptakan identitas visual yang dengan segera bisa dikenali publikIdentitas bisa dibuat dalam seluruh media yang permanen, misalnya logo, alat-alat tulis, catalog, kartu nama, brosur, bangunan seragam, dan lain-lain.

News. Menciptakan berita yang memberikan keuntungan pada organisasi. Penciptaan berita yang menarik dan jujur akan meningkatkan citra organisasi. Pemilihan media untuk menyampaikan berita merupakan hal yang penting., oleh karenanya pemahaman terhadap kelebihan dan kekurangan media penyampai berita akan membantu keputusan pemilihan media yang efektif.

Event. Organisasi dapat memunculkan hal yang layak dijadikan berita dengan menciptakan peristiwa-peristiwa yang menarik perhatian bagi publik sasaran. Pertistiwa tersebut bisa berbentuk konferensi nasional, seminar,  ulang tahun organisasi dan lain-lain. Agar kegiatan tersebut menjadi sumber berita, pihak organisasi perlu mengadakan konferensi pers.

Speechess. Pihak organisasi menyediakan diri untuk menjadi narasumber dalam berbagai acara  baik  di televisi,  radio, seminar.  Demikian juga menjadi sumber berita untuk Koran dan majalah.
Telephone Informational Services. Organisasi menyediakan saluran telepon yang bebas pulsa yang digunakan untuk kepentingan  public sasaran. Penyediaan saluran telepon ini dimaksudkan sebagai cara organisasi  memperlihatkan kepeduliannya kepada masyarakat, misalnya saluran telepon pengaduan.
Personal Contact. Hubungan masyarakat  membangun dan melibatkan kontak antar kelompok baik di dalam maupun di luar organisasi . Kelompok tersebut misalnya dosen, mahasiswa, karyawan, alumni dan orang tua. Interaksi yang mereka lakukan akan memberi kesan tertentu bagi organisasi. Kesan yang mereka buat akan mempunyai dampak yang signifikan pada bagaimana organisasi dirasakan.
7 Strategi pemasaran berikut kerap digunakan oleh pakar pemasaran di seluruh dunia. Konon, 7 strategi pemasaran yang akan penulis paparkan tersebut sangat ampuh untuk mendongkrak angka penjualan produk dan jasa. Meskipun tampak benar, 7 strategi pemasaran tersebut sebenarnya tidak baik digunakan untuk jangka panjang:

Sex Appeal
Penggunaan ‘sex appeal’ yang berlebihan dalam pemasaran produk dan jasa Anda dapat merendahkan citra produk dan jasa tersebut. Menggunakan jasa model yang cantik mungkin dapat menarik perhatian dari calon pembeli terhadap produk dan jasa yang sedang Anda tawarkan namun untuk sampai ke dalam tahap pembelian dibutuhkan skill pemasaran yang handal.

SPAM e-mail
Penggunaan SPAM sebagai metode pemasaran produk dan jasa Anda tidak hanya kuno namun juga tidak efektif. Anda mungkin berharap dari 1000 SPAM yang Anda kirim, 100 orang akan berminat membeli produk dan jasa Anda. Andaikan hal tersebut terealisasi, tahukah Anda bahwa ada 900 orang di luar sana yang mungkin akan mengatakan hal buruk mengenai produk dan jasa Anda atau betapa terganggunya mereka dengan SPAM yang Anda kirimkan

Telemarketing
Sama halnya dengan SPAM, penggunaan telemarketing secara berlebihan di mana telemarketer ini dengan gencarnya menelpon para calon pembeli dapat merendahkan citra produk dan jasa yang Anda tawarkan. Hal ini bisa lebih parah apabila seorang calon pembeli ditelpon lebih dari dua kali.

Marketing Bait (Umpan)
Penggunaan marketing bait dalam bentuk gift untuk menarik calon pembeli ke tempat produk dan jasa Anda juga bukan merupakan strategi pemasaran yang jitu. Kombinasi antara salesman dengan marketing bait ini hanya akan membuat calon pembeli menjadi risih.

Abusive Customer Care
Ada suatu pendapat bahwa seorang calon pembeli sebaiknya bisa ditemani oleh seorang staff pemasaran ketika hendak membeli produk dan jasa Anda. Terkadang staff pemasaran ini langsung mendekati si calon pembeli ketika ia hendak melihat-lihat produk dan jasa Anda. Meskipun hal ini tampak baik, namun kenyataannya adalah banyak calon pembeli yang malah menjadi risih. Sebaiknya sediakan tempat tersendiri untuk staff pemasaran Anda ini dan biarkan calon pembeli yang mendekati mereka apabila si calon pembeli tertarik dan memutuskan untuk mengetahui lebih banyak mengenai produk dan jasa Anda.

Undelivered Promise
Ada kalanya staff pemasaran mengutarakan hal-hal manis mengenai produk dan jasa Anda. Apabila hal-hal manis tersebut tidak terbukti, yakinlah bahwa pembeli dari produk dan jasa Anda akan mengutarakan ‘penipuan’ tersebut ke teman-temannya yang lain.


Multilevel Marketing (MLM)

Multilevel Marketing meskipun tidak seburuk yang diketahui oleh masyarakat awam namun berpotensi merendahkan citra dari produk dan jasa Anda apabila tidak dikelola dengan baik. Perusahaan yang menerapkan MLM cenderung menyerahkan penjualan produk dan jasa mereka ke masyarakat umum yang notabene tidak seterlatih staff pemasaran Anda. Pada awal implementasi MLM ini, mungkin produk dan jasa Anda akan mendapatkan momentum nya namun lambat laun akan menghilang dari pasaran.
Manajemen Krisis merupakan serangkaian kegiatan penangan krisis, dimulai dari persiapan dengan menitikberatkan pada perencanaan dan penanganan dimasa krisis, sampai dengan pasca krisis. Manajemen krisismensyaratkan adanya perencanaan, dimaksudkan agar ketika krisis terjadiorganisasi bisa menerapkan dan mengembangkan perencanaan sesuai dengansituasi dan kondisi, dandiharapkan dampak negative yang ditimbulkan dapatdiminimalisir

Menurut nurut Rosadi ruslan (Rosadi Ruslan, 1999 : 102) terdapat tiga aspek dalam manajemen krisis:
Aspek Mekanisme : manajemen krisis dalam penanganan humas yaitu mulai dari perencanaan, penyelidikan
Fack Finding : dan pengidentifikasian atau pengenalanterhadap gejala-gejalatimbulnya suatu krisis. Kemudian diikuti dengan persiapanmatang dan penyusunan organisasi melalui posko yangdibentuk untuk mengambil tindakan tertentu, baik programjangka pendek maupun jangka panjang.

Aspek Dinamika : yaitu manajemen krisis dalam humas tersebut melakukankoordianasi dalam pengendalian atau mencegah agar dampak negative dari peristiwa krisis tersebut tidak meluas. Disamping itu manajemen melakukankomunikasi efektif, serta membuka atau mengendalikan saluran informasi bekerjasama dengan pihak pres dan berupaya memperbaiki kerusakan

Aspek Menjaga Hubungan : yang baik dengan berbagaikalangan atau public internal dan publiceksternal :
1.   Tetap memantau atau memperhatikan berita-berita yang muncul diberbagaimedia massa, opini atau pendapat masyarakat.

2.    Menjaga keharmonisan, suasana, kondisi, situasi yang selalu tetap tenang dan positif.

3.    Berupaya tetap mempertahankan citra dan kepercayaan public terhadaplembaga atau perusahaan.

4.   Selalu menyampaikan laporan. (Progress report) : terbaru atau informasi perkembangan mengenai krisis tersebut, memberikan sumbang saran, ide dangagasan dalam mengatasi atau pengendalian suatu krisis yang sedang terjadikepada pimpinan perusahaan atau ketua tim pengendalian krisis.5. Mengevaluasi semua aktifitas atau program kerja, pengendalian krisis tersebut baik secara kualitas maupun kuantitas.

  Berbagai kenyataan tentang Reputasi The Three M’s of Reputations Management (Van Riel)
  Reputations Matters (reputasi itu penting)
  Reputation can be measured (reputasi itu bisa diukur)
  Reputations has to be manage (reputasi itu harus dikelola)
  Reputasi dalam lingkup organisasi dapat dikatakan :
  Apa yang diingat masyarakat tentang organisasi
  Apa yang diidentifikasikan masyarakat tentang organsiasi
  Yang harus dilakukan organisasi dalam mengelola reputasi (W. Noeradi)
  Menyebarkan informasi lebih banyak
  Menyederhanakan informasi
  Memberikan informasi yang konsisten
  Menjangkau para stakeholders baik stakeholder interal maupun eksternal

Manajemen adalah salah satu hal yang diperhatikan ketika kita membicarakan tentang organisasi. Dalam setiap step manajemen, komunikasi mengambil peranan didalamnya. Manajemen itu sendiri merupakan kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam membentuk organisasi.  James A.F. Stoner  mendefinisikan“Management is the process of planning, organizing, leading and controlling the effort of organization members and the use of other organizational resources in order to achieve stated organizational goal”

Dari definisi diatas dapat dijabarkan dalam 4 fungsi spesifik dari manajer yaitu Planning (perencanaan), Organizing(pengorganisasian), Leading (kepemimpinan), dan Controlling(Pengendalian).
Planning atau perencanaandapat diartikan memikirkan sebelumnya apa yang akan kita kerjakan dengan sumber daya yang ada dalam organisasi. Pembuatan perencanaan yang teratur dan logis, sebelumnya membutuhkan kebijakan terlebih dahulu sebagai petunjuk atau pedoman untuk langkah selanjutnya. Oleh karenanya membuat perencanaan itu melalui proses pemikiran secara matang segala sasaran dan tindakan berdasarkan pada beberapa rencana atau logika, bukan dengan perasaan.

Rencana merupakan pedoman sebuah organisasi memperoleh dan menggunakan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, supaya anggota organisasi melaksanakan aktifitasnya yang konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah ditetapkan serta untuk memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga tindakan korektif dapat dilakukan apabila kemajuan tidak memuaskan.
Organizing atau pengorganisasian adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang dan sumberdaya organisasi sehingga mereka dapat mencapai sasaran organisasi.

Leading/kepemimpinan meliputi kegiatan mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas. Kegiatan memimpin ini menyentuh hubungan manager dengan setiap orang.
Controlling atau pengendalian adalah proses mengkoreksi apa yang telah dilakukan. Pada proses ini akan diukur dan dievaluasi hasil kerjanya, apakah sudah sesuai dengan rencana yang dibuat dan mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak. Jika belum, akan dicari kelemahan atau penyebab gagalnya, kemudian diperbaiki dan membuat planning (rencana) baru.

Manajemen Krisis
Sangat signifikan mengkaji keadaan sejumlah organisasi sewaktu kecelakaan dan bencana besar. Bagaimana mengatasinya ditengah krisis yang memengaruhi, bagainaman perasanannya selama bertahun-tahun terhadap kejadian ini. Poor handling of events (penanganan kegiatan-kegiatan untuk kaum miskin) besar-besaran yang dilakukan Coca Cola di eropa ternyata menimbulkan masalah. Dow Corning’s Silicon menimbulkan kontroversi operasi pembesaran buah dada dengan silicon. NASA’s Shuttle disaster (menimbulkan bencana yang gagal mengorbitkan pesawat luar angkasa) atau kasus kapsul Tylenol yang mengandung racun dan menewaskan konsumen. Kecelakaan dan bencana tidak hanya melumpuhkan reputasi organisasi atau perusahaan, tetapi juga dapat menyebabkan krisis moneter atau keuangan yang sangat parah.

Dalam beberapa kasus, seperti ValuJet’s Evergladesh Airline mengalami kecelakaan pesawat, peristiwa ini menjadi studi kasus dalam penelitian (Seitel, 2001: 211).
Setiap organisasi atau perusahaan tidak cukup hanya memiliki pengalaman dalam mengelola krisis, tetapi ketika berhadapan dengan krisis, terdapat 7 tanda-tanda yang akan tampak:
1.      Surprise. Sewaktu krisis terjadi, biasanya tidak memiliki harapan, apalagi dengan terjadinya bencana alam, seperti tornado (angina topan) atau hurricane (angina beliung atau angin ribut). Kadang-kadang bencana juga diakibatkan oleh ulah manusia, seperti perampokan, pencurian atau kehiangan besar-besaran tentang sesuatu. Sering kali, pertama kali seseorang professional PR belajar terhadap suatu peristiwa, ketika itu megundang media dan meminta untuk mengetahui apa tindakan yang segera harus diambil.

2.     Insufficient information. Banyak penyebab bagaimana suatu pertistiwa terjadi. Rumor fly (tersebarnya rumor, desas-desus, kabar angin, atau selentingan), chat room (obrolan diruangan) dapat menjadi suatu kisah kehidupan. Wire services (layanan kantor berita tanpa kabel) untuk mengetahui mengapa saham persuahaan nilainya jatuh. Hal ini sulit untuk mendapat pegangan setiap saat sesuatu bakal terjadi.

3.       Escalating event. Meluasnya krisis. Stock exchange (pasar bursa atau bursa efek) adalah tempat untuk mengetahui apa yang terjadi dalam perusahaan. Sementara rumor semakin menjadi-jadi, informasi yang sebenarnya sulit untuk diperoleh. Anda ingin merespon dengan cara rapi atau tertib, tetapi berbagai kejadian berlangsung secara cepat.

4.      Loss control. Meningkatnya pertumbuhan events (peristiwa-peristiwa) adalah sesuatu yang terjadi secara simultan. Kisah keliru dari wires, kemudian menjadi berita di surat kabar dan majalah dan kemudian disiarkan pula di radio dan televisi. Sebagaimana kasus adanya tikus dalam the Coors, menimbulkan rumor yang tidak mudah untuk dikendalikan.

5.     Increase outside security. Media, stockbrokers  (pialang saham) talk-show host menjadi konsumsi public umum sering dikaitkan dengan rumor. Biasanya para politisi dan para pengamat membantu menetralisasi rumor ini dengan membahas apa yang sebenarnya terjadi. Media meresponnya, dan para investor meminta jawaban. Para pelanggan harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

6.       Siege mentaly. Organisasi atau perusahaan dikelilingi para pengacara untuk konsultasi. “sesuatu kita mengatakan akan mengatasi masalah ini.” Paling mudah sesuatu itu dikerjakan degan mengatakan tidak ada, tetapi sesuatu itu masih dirasakan.

7.      Panic. Runtuhnya dinding dan bocornya kayu penyumbat akan menimbulkan rasa panic. Dalam suatu lingkungan, sulit meyakinkan manajemen untuk mengambil tindakan dengan segera dan mengkomunikasikan apa yang sebenarnya terjadi (Seitel, 2001:211-212).

Emapat perencanaan paling penting dalam sebuah krisis untuk menghadapi media:
1.      For each potentially impacted audience, define the risk.Racun dalam pil, kapsul atau tablet akan membuat anda sakit. Perusahaan atau pabrik tutup, dan akan membuat anda kehilangan pekerjaan. Para pemegang saham menarik kembali sahamnya sebesar 100 juta dolar Amerika Serikat. Semua itu adalah contoh sebuah resiko yang harus dipahami atau direnungkan sebelum membuat kerangka crisic communications (komunikasi krisis).

2.      For each risk defined describe the action that mitigate the risk. Kita menarik kembali produk. Kita sedang mempelajari kemungkinan penutupan perusahaan atau pabrik. Jika anda melakukan pekerjaan yang cukup kredibel dalam melihat sebuah resiko, public harus lebih yakin terhadap solusi yang anda ambil.

3.      Indentifi the cause of the risk. Jika publik mempercayai anda mengetahui apa penyebab kesalahan, mereka sepertinya akan lebih menerima apa yang akan anda lakukan segera untuk memecahkan masalah. Disitulah mengapa orang-orang menggunakan kembali jasa penerbangan setelah perusahaan penerbangan tersebut mengalami kecelakaan. Selain itu, jika organisasi atau perusahaan mendukung untuk mengidentifikasi penyebab masalah, liputan media tentang krisis akan lebih berimbang (balance)

4.      Demonstrate responsible management action. Pada dasarnya, fase perenacanaan adalah melakukan pengendalian situasi. Tentu saja sebelum terjadinya krisis, mengendalikan sesuatu yang hilang. Sangat baik bagi perusahaan-perusahaan menggunakan garis komando sebelumnya dan sebagai orang yang ahli jangan bersikap diam. Ajaklah orang-orang untuk memahami organisasi atau perusahaan yang memiliki rencana dan implemantasi yang meyakinkan mereka bahwa anda memiliki kejelasan secara internal dari apa yang menjadi fokus masuk ke market place (tempat pasar) untuk mencapai konstituen atau khalayak utama (Seitel, 2001: 212)

DAFTAR PUSTAKA
Handbook of Public Relations/Pengantar Komprehensif/Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si.
http://ahlimanajemenpemasaran.com/2011/05/prinsip-dalam-branding-brand-management/
http://harrysimbolon.wordpress.com/2008/10/28/brand-management/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pengertian%20manajemen%20citra&source=web&cd=15&ved=0CDAQFjAEOAo&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups%2F23328804%2F1574638246%2Fname%2Fmodul1-reputasi-endri.br.doc&ei=LTr8Ts_WIMforAe1_rXiDw&usg=AFQjCNFW_PvVCSp8sodClyzkP1LMm4ZvbA
http://www.scribd.com/doc/60103640/Manajemen-Krisis-Pt-Pertamina-Persero-Bab-1
http://www.ojimori.com/2011/09/27/peran-public-relations-pr-dalam-membangun-citra-perusahaan/
http://rifkifahmi.com/2011/12/7-strategi-pemasaran-yang-merendahkan-citra-produk-dan-jasa-anda/


 Nama : Rezy Muhammad Mauludin
NPM : 16111074
Kelas : 2KA04

Kuis 10

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan pendapatan nasional ?
2. Komponen apa saja yang ada di dalam pendapatan nasional ?
3. Jelaskan teknis perhitungan pendapatan nasional ?
4. Jelaskan masalah yang muncul dalam perhitungan pendapatan nasional ?
5. Jelaskan keterbatasan perhitungan dari Pendapatan nasional ?

Jawaban :

1. Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.

2. Komponen yang ada di dalam pendapatan nasional:
a. Produk Domestik Bruto (GDP).
b. Produk Nasional Bruto (GNP).
c. Pendapatan Nasional Neto (NNI).
d. Pendapatan Perseorangan (PI).
e. Pendapatan yang siap di belanjakan (DI).

3. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan pendapatan yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

b. Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

c. Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.

4. Masalah PDB yaitu  terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB.

5. Keterbatasan Perhitungan PDB:
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya.

PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara:
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antar waktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi, kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup, tingkat buta huruf, dan lain-lain perlu diperhatikan juga.

Kuis 9

Soal
 1. Apa yang dimaksud dengan pasar monopoli dan monopolistis ?
2. Apa yang membedakan pasar monopoli dan monopolistis ? jelaskan dan berikan contoh ?
3. Jelaskan bagaimana cara memperoleh keuntungan di pasar monopoli ?
4. Jelaskan kebaikan dan kekurangan dari pasar monopoli ?
5. Apa yang dimaksud dengan pasar oligopoly ?

 Jawaban :

1. Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai monopolis. Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.

2. Yang membedakan pasar monopoli dan monopolistis adalah pasar monopolistis mempunyai banyak penjual, penjual di pasar mopolistis memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga, tapi pengaruhnya tidak sebesar penjual dari pasar monopoli, sedangkan pasar monopoli hanya mempunya satu penjual sehingga penjual itu memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pasar monopoli.

3. Keuntungan pasar monopoli yaitu keuntungan penjual cukup tinggi untuk produk yang menguasai hajat hidup orang, biasanya diatur pemerintah. Ini menguntungkan konsumen karena penjual tidak dapat menentukan harga dengan semaunya.

4. Kebaikan pasar monopoli yaitu penjualannya cukup tinggi, tidak dapat menentukan harga semaunya dan Kelemahan pasar monopoli yaitu pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan terjadi eksploitasi pembeli.

5. Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Kuis 8

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?
2. Jelaskan jenis dari pasar ?
3. Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna ?
4. Bagaimana cara memaksimalkan keuntungan dalam pasar persaingan sempurna ?
5. Sebutkan kebaikan dan kelemahan dari pasar persaingan sempurna ?
Jawaban :

1. Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli.  Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

2. Jenis-Jenis Pasar:
- Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya:
a. Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
b. Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

- Jenis pasar menurut cara transaksinya:
a. Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
b. Pasar Modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

- Jenis pasar menurut keleluasaan distribusi:
a. Pasar Lokal.
b. Pasar Daerah.
c. Pasar Nasional.
d. Pasar Internasional.

3. Pasar persaingan sempurna adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.

4. Dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum.
Dalam jangka panjang keadaan ini berlaku : harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.

5. Kebaikan dan Keburukan Persaingan Sempurna:
a. Efisiensi Produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah.
b. Efisiensi Alokatif
Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksikan barang tersebut. Produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga = biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

Kuis 7 ( Materi Penerimaan Marginal Produk )

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan penerimaan ?
2. Apa yang di maksud dengan marginal produkdan marginal revenue ?
3. Jelaskan konsep perhitungan keuntungan berdasarkan pendekatan total, marginal dan rata – rata ?
4. Bagaimana cara memaksimumkan keuntungan ?
5. Buatlah contoh sederhana perhitungan keuntungan dengan pendekatan total, marginal dan rata – rata ?
Jawaban :

1. Pendapatan adalah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan.Tanpa ada pendapatan mustahil akan didapat penghasilan atau earnings. Pendapatan juga sering diartikan dengan penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen,royalti dan sewa.

2. a. Produk marjinal adalah perubahan output yang terjadi ketika satu unit input (seperti unit tenaga kerja) ditambahkan.

b. Pendapatan marjinal adalah kenaikan pendapatan total yang terjadi dengan produksi satu unit output tambahan.

3. Terdapat tiga pendekatan perhitungan laba maksimum yaitu :
a. Pendekatan Totalitas (totality approach) Pendekatan totalitas membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Jika harga jual per unit output (P) dan jumlah unit output yang terjual (Q), maka TR = P.Q. Biaya total adalah jumlah biaya tetap (FC) ditambah biaya variable per unit(v) dikali biaya variable per unit, sehingga:  π = P.Q – (FC + v.Q)

b. Pendekatan Rata-rata (average approach) Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) kemudian laba total dihitung dari laba per unit dikali dengan jumlah output yang terjual sehingga π = (P - AC).Q

c. Pendekatan Marginal (marginal approach)
Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC sehingga π = TR – TC

4. Cara Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. keuntungan diperoleh apabila hasil melebihi dari biaya produksi,dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi .Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasilpenjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.

Dalam usahanya untuk memproduksikan barang-barang yang diperlukan masyarakat, dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut,masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah bagaimanakah komposisi dari faktor-faktor produksi yang di gunakan dan untuk masing-masingfaktor produksi tersebut berapakah yang akan digunakan? Dalam memecahkanpersoalan ini dua asfek yang harus dipikirkan:

5. Contoh sederhana perhitungan keuntungan dengan pendekatan total, marginal dan rata – rata
Harga barang (P) = 1000
Jumlah barang (Q)= 100
TR=P.Q
TR=1000 X 100 = 100.000
AR=TR/Q
AR=100.000/100=1000

Kuis 6 ( Materi Biaya )

Soal
1. Biaya dan macam biaya ?
2. Jelaskan kurva biaya ?
3. Jelaskan mengapa konsep biaya perlu di pertimbangkan oleh semua organisasi perusahaan ?
4. Jelaskan bagaimana perusahaan jika tingkat penjualan sangat rendah tetapi ingin tetap ada di pasar, konsep biaya seperti apa yang perlu diterapkan ?
5. Coba anda buat pengkategorian biaya ?
Jawaban :

1.Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Macam-macam biaya :
a. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang
b. Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.

2. Macam-macam Biaya (cost)
a. Biaya Pabrikasi :
-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi

b. Biaya Non-pabrikasi :
-Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
-Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan

c. Departemen :
-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.

d. Periode Akuntansi :
-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.

e. Volume Produksi :
-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.

3. Karena jika konsep biaya itu tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan atau bahkan melesat maka perusahaan akan mengalami kerugian atau bangkrut

4. Jika suatu perusahaan mengalami tingkat penjualan yang rendah, sebaiknya perusahaan menggunakan Biaya Pemasaran. Biaya Pemasaran itu sendiri adalah biaya yg digunakan untuk melakukan pemasaran, jadi saat tingkat penjualan suatu perusahaan rendah sebaiknya perusahaan melakukan pemasaran dengan lebih baik dan lebih bagus kualitasnya.

5. Pengkategorian biaya :
a. Biaya Penjualan yaitu Biaya Gaji dan Komisi Penjualan; Biaya Advertensi; Biaya Bahan Pembantu untuk bagian penjualan dan toko; Biaya Depresiasi aktiva tetap bagian penjualan; Biaya Depresiasi alat pengangkutan penjualan; Biaya yang berhubungan dengan bagian penjualan.

b. Biaya Administrasi dan Umum yaitu Biaya Gaji Pimpinan dan Pegawai Kantor; Biaya bahan pembantu untuk kantor; Biaya Depresiasi Aktiva tetap kantor; Biaya Telepon, air, listrik, parkir dll.

Kuis 5

Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan produsen dan sebutkan pengkaterorian produsen ?
2. Apa yang dimaksud dengan perilaku produsen ?
3. Apa yang dimaksud dengan fungsi produksi ?
4. Apa yang dimaksud dengan least cost combination ?
5. Bagaimana cara mengoptimalkan produksi ?
Jawaban :

1. Produsen dalam ekonomi adalah organisasi/kelompok/orang yang menghasilkan suatu barang/jasa yang mempunyai nilai pakai dan nilai guna untuk dikonsumsi oleh konsumen. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen.
Pengkategorian produsen :
a.   Produsen
b.   Distributor
c.   Agen
d.   Pengecer
e.   Pengguna

2. Perilaku Produsen adalah Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.

3. Fungsi produksi merupakan hubungan teknis antara faktor produksi (C,R,T,L) dengan hasil produksi.
Produksi dengan menggunakan :
a.  1 variabel & yang lain tetap.
b. 2 variabel, kombinasi 2 faktor produksi ditunjukkan dengan kurva isocost dan isoquant

4. Least Cost Combination (LCC) yaitu Penggunaan kombinasi faktor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah. Syarat LCC : MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input

5. Cara Mengoptimalkan produksi:
a. Biaya yang digunakan harus dipandang sebagai keuntungan potensial ( potential profit ), bukan pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus di keluarkan. Dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiansi akan meningkatkan keuntungan.

b. Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah ( bukan sekedar mengubah input menjadi output ) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum. Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan daya saing melalui strategi penetatapan harga ( pricing strategy ) yang kompetirif di pasar.

c. Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar (market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari penjualan produk itu.