Sebelum ke topik dari perkembangan animasi saya akan sedikit menerangkan tentang apa itu animasi? Animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi.
Nah, Bagaimana dengan perkembangan Animasi di Indonesia sendiri? Sebenarnya, pada tahun 1955 Indonesia sudah mampu membuat film animasi seiring dengan munculnya film berjudul “Si Doel Memilih” karya Dukut Hendronoto. Film animasi 2 dimensi tentang kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi tonggak dimulainya animasi modern di negeri ini. namun film animasi buatan lokal kurang populer di Negara kita sendiri. dari hasil survey di televisi, mayoritas film kartun yang ada ditelevisi-televisi rumah kita kebanyakan buatan orang luar. Ada beberapa hambatan mengenai perkembangan film animasi di Indonesia:
• Kurangnya ruang promosi
• Anggaran dan biaya
• Kurangnya perhatian intansi terkait
• Studio animasi cenderung menutup diri
Seperti
yang saya singgung diatas, Kendala yang ada, salah satunya adalah
banyaknya produk-produk animasi luar yang membanjiri televisi lokal
maupun nasional.memang benar karya-karya mereka bisa dikatakan baik. Jad
sangat masuk akal jika animator-animator di Indonesia sulit bersaing
dengan mereka yang di luar sana.
Namun
kita jangan berkecil hati, baru-baru ini Negara kita baru merilis film
animasi yang berjudul meraih mimpi. Walaupun saya belum pernah
menontonya, Namun kami tidak menjelaskan secara detail tentang film
meraih mimpi.
Meraih Mimpi merupakan Sebuah film animasi yang sangat menyentuh dengan cerita yang memberikan kekuatan dan harapan akan pentingnya toleransi, perjuangan dan semangat dalam meraih cita-cita. Dengan bersetting pada perkampungan dan hutan pulau Batam yang juga dihuni dengan berbagai binatang-binatang khas Indonesia, membuat tampilan visual yang sangat luar biasa.
Nia Dinata, Kalyana Shira Films dan Infinite Frameworks (IFW)
berkolaborasi mengadaptasi kisah ini dengan dengan melibatkan sejumlah
pekerja seni komputer grafis terbaik di Indonesia untuk mendukung film
ini. Hasilnya, terciptanya film Meraih Mimpi yang merupakan film musikal
pertama yang diproduksi dengan menggunakan 100 % animasi dengan
dukungan format 3D.
Meraih Mimpi disutradarai oleh Phil Mitchell asal Kanada. Sedangkan untuk bagian arransemen lagu dipercayakan ke Erwin Gutawa, dimana anaknya Gita Gutawa juga ikut berperan mengisi suara Dana, karakter anak perempuan utama. Selain Gita masih banyak nama-nama besar sederetan bintang profesional yang ikut mengisi suara dalam film Meraih Mimpi ini , Patton ‘Idola Cilik’, Cut Mini, Shanty, Indra Bekti, Uli Herdinansyah, Ria Irawan, Surya Saputra, Joko Anwar, Tike Priatnakusumah, dan lain sebagainya.
“Meraih mimpi memang dibuat untuk dapat menarik penonton dari berbagai belahan dunia, tetapi dengan visual yang mengandung elemen-elemen tradisional Indonesia, tentunya film ini akan menjadi unik di antara film-film animasi lainnya yang diproduksi dunia internasional. Meraih mimpi merupakan langkah awal bagi perkembangan positif film animasi Indonesia,” jelas Nia Dinata, Co Producer film ini.
Hingga saat ini telah meluas, bahkan ada beberapa studio yang telah membuat animasi lisensi luar dikerjakan oleh tenaga ahli lokal atau dengan kalimat lain, Perkembangan Animasi Indonesia sudah lama terkenal hanya sebagai tempat produksi industri film animasi Jepang dan Amerika Serikat.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Animasi
http://itcentergarut.blogspot.com/2011/08/perkembangan-film-animasi-indonesia.html
0 komentar:
Posting Komentar